SITUBONDO, LDII Situbondo Online Situbondo- Agus Triono salah satu dari Pembina Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Situbondo benar-benar serius dalam memikirkan masa depan pemuda. Terbukti, salah satu program yang telah terwujud dengan baik adalah dia telah memformat organisasi kepemudaan melalui remaja masjid (Remas) Pimpinan Cabang di 10 Kecamatan.
Remas itulah yang saat ini menjadi sayap untuk merangkul pemuda harapan masa depan.
Pembina LDII (Lembaga dakwah islam indonesia) Cabang Situbondo, Agus Triono Mpd mengatakan, dirinya sangat terpanggil untuk ikut serta memberikan pencerahan kepada kaum kerabat yang ada di lingkungan kelembagaan dan secara umum kepada seluruh masayarakat yang memeluk agama islam.
Hal itu dilakukan mengingat banyak masyarakat yang masih kurang terbiasa menerapkan syariah Islam berdasarkan Quran dan hadist.
Setidaknya dalam mengaplikasikan isi dari alquran hadis itu sendiri.
“Seringkali saya melihat orang yang paham dengan hadis maupun perintah dari alquran akan tetapi untuk penerapannya belum dilakukan secara kaffah. Makanya saya merasa terpanggil untuk mengatasi persoalan itu, hingga saya terpanggil untuk langsung turun dan memberikan pencerahan kepada para pemuda yang merupakan generasi penerus bangsa dan negara Indonesia,” kata Agus.
Dikatakan juja oleh Agus Triono, banyak permasalahan di masyarakat yang masih membeda-bedakan ajaran dalam islam.
Padahal ajaran islam itu bersifat universal dan tidak membeda-bedakan keturunan maupun suku, budaya dan etnis. Semua ajaran islam yang mengajarakan larangan maupun anjuran harus dilakukan oleh siapa saja yang sudah masuk dalam islam.
“Contoh sedarhana sebuah hadis yang mengatakan “setiap orang yang membuat kesalahan harus diiringi dengan hal-hal yang baik” tapi makna secara luasnya bagaimana?, hal itulah yang harus dijelaskan. Sabda nabi ini memiliki makna bahwa setiap orang pasti memiliki kekurangan, kelemahan dan kesalahan. Dan untuk mensikapi hal tersebut kita harus menutupinya dengan bertaubat dan banyak melakukan kebaikan,” tutur Agus Triono.
Dikatakan Agus, dalam mengisi waktu di tengah kesibukannya, ada beberapa kegiatan rutin yang dilaksanakan dalam program LDI.
Diantaranya selain pengajian rutin juga kegiatan diskusi interaktif baik online maupun offline. Dari sana dia melakukan bedah alquran baik bacaannya maupun makna dan keterangan konstektualnya serta cara mengeplementasikan ayat demi ayat dalam alquran.
“Yang hafal Alquran dan Hadis memang banyak, tapi yang mengimplementasikan ayat demi ayat sangat jarang.
Maka dari itu kami bedah Alquran untuk kemudian diamalkan dalam bertutur kata dan berperilaku sesuai dengan apa yang sudah diperintahkan Alquan,” tegasnya.
Hal yang demikian itu dia lakukan juga untuk memberi bekal kepada para pemuda yang menjadi harapan masa depan. Sebab pada akhirnya generasi yang hidup pada hari ini akan meninggal dan akan diganti oleh generasi yang muda sehingga penting baginya untuk membina dan mengaktifkan organisasi keoemudaan di LDII sebagai sayap dia untuk berdakwah.
“Kami sudah mendirikan Remas di 10 Pimpinan Cabang mereka diberdayakan di setiap kegiatan yang berabasis keagaamaan. Baik di tingkat Kecamatan maupun tingkat Kebuapaten,” tegas Agus.
Untuk kepentingan pemuda, dia memiliki gagasan Tri Sukses Generasi Penerus (Tri Sukses Generus). Dari situlah, pihaknya bersepakat untuk menciptakan genarasi yang bisa bertahan hidup di di zamannya, dan bisa eksis di eranya.
“Menciptakan Tri Sukses Generus itu dengan cara memberikan ilmu keagamaan, ilmu pengetahuan dan kemasyarakatan,” katanya.
Remas dibekali akhlak dan karakter yang baik-baik. Sebab begitu remaja memiliki karakter yang baik dan budi luhur yang baik pasti mendapatkan respon positif dari orang-orang yang ada di sekirtarnya.
“Ahlak yang baik merupakan hal yang utama bagi manusia. Setinggi apapun kecerdasannya kalau tidak memiliki akhlak yang baik tidak akan disukai masyarakat,” katanya.
Selain itu menciptakan anak yang memiliki keterampilan. Jika keterampilan itu dilakukan dengan baik, pasti remas akan hidup mandiri dan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat sekitar. Paling tidak, keberadaannya bisa dibutuhkan.
“Paling tidak, dengan adanya tri sukses generus bisa merangsang pemuda untuk aktif bekerja dengan cara membuka usaha sendiri, menggunakan segala cara yang halal,” tegasnya.
Kata dia, kegiatan sosial yang sering dilakukan cukup padat. Dari pendidikan, ekonomi, ilmu pengetahuan, dan interaksi dengan masyarakat, serta pemberdayaan terhadap pemuda-pemuda desa sekaligus penguatan peran perempuan.
“disamping Kegiatan dakwah juga program pengentasan duafak, bagaimana cara memberikan pekerjaan terhadap orang tidak mampu,”tegas Agus.
Agus berpesan kepada masayarakat untuk memikirkan para pemuda. Sebab, pemuda itu merupakan harapan masa depan yang harus dipikirkan oleh orang tua. Artinya, orang yang memiliki kepedulian terhadap masa depan diminta mengarahkanf pemuda ke jalan yang lebih baik.
“Perjuangan yang harus dilakukan generasi tua adalah menggiring pemuda untuk lebih baik. Caranya, harus telaten mengajak dan terus mengajak pemuda untuk berperilaku positif. Jadi pemuda harus memang diber-benar diarahkan sejak dini,” pungkas Agus Triono.
H. Agus Triono, Ciptakan Generus Tri Sukses Lembaga Dakwah Islam Indonesia di Situbondo.